Oleh: Lebah Ratu
“Dasar wanita iblis! Penjahat kejam!” Baroness Phillies berteriak dengan marah, sorakannya bergema di ruangan istana yang mewah.
Cannaria Swan, terombang-ambing di antara para ksatria pengawal yang menahan tangannya. Dia mengenakan gaun compang-camping yang kini tercemar oleh noda darah. Gaun mewah bertabur permata yang biasanya dia kenakan sekarang hanya tinggal kenangan.
Dalam perjalanannya menuju istana, wajahnya sudah dipukuli beberapa kali dengan sarung tangan logam oleh para ksatria pengawal. Mulutnya robek, luka, dan bengkak hingga membuatnya sulit berbicara.
Meskipun mencoba berjalan dengan kekuatannya sendiri, para ksatria dengan kasar mendorongnya. Ketika kakinya terkilir, dia tak punya pilihan selain menyerah pada dorongan mereka. Pergelangan tangannya yang dipelintir oleh ksatria itu begitu bengkak, dan lengannya yang patah membuatnya semakin menderita.
“Bagaimana kamu bisa meracuni Ellie? Dia selalu baik padamu.” Baroness Phillies berteriak lagi, kemarahannya tak terbendung. “Apa yang telah dia lakukan hingga kamu bisa sejahat ini, huh? Dasar wanita tidak tahu diri!” Tanpa peringatan, Baroness Phillies mendekati Cannaria dan menampar pipinya dengan keras.Tidak perlu dijelaskan, rasa sakitnya hampir tak tertahankan. Tubuh Cannaria terjatuh ke lantai, hingga pandangannya memudar. Dia menatap wanita tua itu dengan mata kabur.
Dengan tangis terisak, Baroness Phillies berlari keluar ruangan. Dia berencana untuk menyerang Cannaria dengan apa pun yang bisa dia temukan, baik itu pisau atau kandil, dia sama sekali tak peduli.
Unduh aplikasi untuk lanjut membaca
