Oleh: Rieni_Andriani
Renata menatap nanar bangunan yang berada dihadapannya, Ini adalah tempat di mana David Abraham melamar dirinya dan di tempat ini juga David menghancurkan cintanya. Sejenak ia memejamkan matanya. Seakan saja dirinya kembali terlempar pada masa itu,
“Apa maksud semua ini David?”
“Sepertinya aku tidak bisa lagi untuk melanjutkan hubungan kita Rena? Satu Minggu lagi aku dan Calista akan menikah, dan ini keputusan yang terbaik yang ku pilih,”
“Bagaimana mungkin kamu melakukan ini pada ku Dave? Tiga tahun bukan waktu yang sebentar, undangan pernikahan kita juga sudah disebarkan dan kamu bilang ini yang terbaik?”
“Kamu itu cuma gadis miskin Rena, tidak pantas rasanya jika kamu harus bersanding menjadi pendamping putraku. Saat ini putraku itu berstatus sebagai seorang manajer disebuah perusahaan tersohor di kota ini, sedangkan kamu cuma gadis yatim yang miskin, seharusnya kamu sadar diri.” Tutur Grace mempertegas ucapan putranya.
Renata menarik nafasnya dalam, lalu menghembuskannya pelan. Ia mencoba untuk tidak memikirkan masa lalu.
Matanya mengembun, dadanya sedikit terasa sesak, Renata tak bisa mengabaikan kenyataan bahwa restoran ini perna menyimpan kenangan manis dan pahit untuk hidupnya.
Setelah cukup lama terpuruk dalam rasa sakit hati, kini ia menemukan jalan untuk bangkit.
Mengubah rasa sakit menjadi kekuatan, hati yang dulu terlihat lemah bahkan mata yang sering mengalirkan air mata, seakan saja saat ini telah mengering dengan sendirinya, digantikan dengan tekad yang membara.
Dulu, ia begitu percaya jika cinta adalah segalanya. Kesetiaannya pada David selama bertahun-tahun berakhir sia-sia saat pria itu memilih Calista. Renata menelan kepahitannya sendirian, merasakan sakit yang tak tergambarkan ketika melihat mereka menikah.
Kini Renata memutuskan untuk menjadi Dokter cinta. Ia menawarkan dirinya sebagai pacar sewaan bagi mereka yang membutuhkan bantuan.
Tujuannya? Membantu orang-orang yang merasakan sakit yang sama, sekaligus membuktikan bahwa ia mampu berdiri tegak setelah dihancurkan oleh cinta.
Meskipun hatinya masih menyimpan luka yang dalam. Ia tetap melangkah masuk ke dalam restoran dengan percaya diri, Ia mengenakan gaun berwarna maroon yang terlihat begitu cantik membalut tubuhnya dengan sempurna, rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai indah di pundaknya.
Andai saja tempat ini bukan pilihan dari kliennya untuk bertemu, dapat dipastikan jika ia begitu enggan untuk menginjakkan kakinya kembali di tempat ini.
Renata melangkahkan kaki menuju meja yang terlebih dahulu sudah dibooking kliennya, ia terlihat duduk sendirian menanti seseorang yang ditunggunya untuk hadir, jari lentiknya terlihat sibuk menjelajahi dunia Maya lewat laptopnya, saat ini ia ingin mencari keterangan secara rinci mengenai sosok klien yang akan ditemuinya ini.
“Nathan Philips Anderson,” Ucap pelan Renata membaca nama kliennya secara lengkap.
“Eehhmm, ternyata klien ku kali ini bukan orang sembarangan.”
Setelah beberapa menit berkeliling di dunia maya. Tidak banyak informasi yang bisa di dapatkan olehnya, sepertinya klien Renata kali ini cukup menutup dirinya dari publik. Hanya ada satu foto yang diunggah dalam situs pribadi miliknya, itu jugo foto yang berukuran kecil yang bersama dengan keluarga besar Anderson saja.
‘Sepertinya kasus kali ini cukup sulit, terlebih lagi dia orang yang sangat tertutup, tidak ada satu pun riwayat mengenai wanita di hidupnya. Seharusnya pria mapan dan tampan seperti dirinya akan banyak sekali yang mengagumi, bahkan bisa dikatakan jika dia yang akan bebas berada ditengah-tengah wanita cantik dan memilih sesuka hati. Tapi ini anehnya dia lebih memilih jasa ku untuk membantunya,’
Saat Renata sibuk bergelut dengan pertanyaan dalam hatinya, suara tegas namun sopan menyapanya.
“Maaf, apa anda Nona Renata?” Sapa seorang pria berwajah tampan yang memiliki postur tubuh atletis, dia mengunakan setelan jas dan kaca mata hitam.
“Iya betul, saya Rena! Maaf apa anda Tuan Nathan?” Renata balik bertanya.
“Bukan, saya asisten pribadinya kebetulan Tuan Nathan masih ada urusan penting yang tidak bisa untuk diwakilkan, jadi saya yang diminta untuk datang menemui, Nona,” Ucapnya sambil menaikan posisi kaca mata hitamnya ke atas kepalanya.
“Oh iya tidak masalah Tuan, silahkan duduk,”
Jerry sedikit menggeser kursi supaya ia bisa duduk berhadapan dengan Renata,
“Perkenalkan Nama saya Jerry Martin, anda bisa memanggil saya Jerry atau Martin asal jangan pangil saya dengan sebutan martil saja,” Tutur nya dengan nada bercanda sambil mengulur tangannya
Renata ikut mengulur tangannya untuk menyambut jabat tangan Jerry,
“Saya Renata Parker, anda bisa memanggil saya Rere atau Rena,”
Renata tersenyum menampilkan dua lekuk indah yang ada di pipinya, membuat mata yang memandang seketika terpesona dengan keindahan itu.
‘Astaga, wajar saja jika dia dijuluki Dokter cinta, ternyata pesonanya betul-betul membuat orang terpesona dan langsung cinta padanya,’
Jerry yang merasa terpesona cukup lama menggenggam jabatan tangan Renata, ia tersadar setelah Renata menarik tangannya. Dan itu membuat Jerry tersentak seketika langsung tersadar dari lamunannya.
“Maaf saya tadi sedikit melamun,”
Sekali lagi Renata tersenyum,
Karena merasa salah tingkah, Jerry kemudian menggaruk kepalanya yang tidak gatal,
“Eeh, maaf jika sudah membuat anda terlalu lama menunggu.” Jerry membuka suara.
“Tidak masalah, lagian juga aku baru beberapa menit yang lalu tiba di tempat ini,”
Jerry yang masih terlihat salah tingkah seketika langsung membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa lembar kertas.
“Di sini tertulis poin-poin tentang kesepakatan ini Nona, silahkan anda baca. Jika ada poin yang membuat anda merasa keberatan, kita bisa merundingkannya kembali,”
Renata mulai membaca dengan seksama tentang kesepakatan dan apa saja yang harus dilakukan oleh dirinya selama terikat kontrak dengan kliennya kali ini.
‘Astaga Tuhan apa aku tidak salah lihat? Dalam waktu 3 bulan, aku bisa menerima gaji 1 Milyar untuk tugas ini, dan itu belum termasuk tunjangan selama aku berperan sebagai Istrinya,’ Batin Renata dengan sorot mata tidak percaya dengan apa yang saat ini dilihatnya.
“Maaf Tuan Jerry, ini nominal gaji yang aku dapatkan apa tidak salah ketik ya?”
“Tidak Nona, itu memang gaji yang diberikan oleh Tuan Nathan untuk anda jika tugas ini bisa anda selesaikan dengan baik,”
‘Astaga Tuhan apa aku tidak salah lihat? Dalam waktu 3 bulan aku bisa menerima gaji 1 Milyar untuk tugas ini, woww bisa kaya mendadak aku,’ Batin Renata.
“Apa masih ada yang ingin anda tanyakan lagi, Nona?”
“Aku rasa tidak ada Tuan, poin-poin yang tertulis di sini juga sudah cukup jelas, dan aku tidak keberatan sama sekali untuk semua tugas yang ada itu. Kira-kira kapan aku mulai bisa bertugas?”
“Secepatnya, jika perlu hari ini juga! Karena dari informasi yang saya terima jika, Nenek dan Ibu, Tuan Nathan akan tiba dari London malam nanti.”
“Baiklah, aku setuju sekarang coba tolong anda kirim alamat dari villa Tuan Nathan, supaya saya bisa bersiap-siap di sana,”
“Sepertinya anda tidak perlu repot-repot mencari alamat villanya Nona, di luar sopir Tuan Nathan sudah menunggu,”
“Baiklah, kalau begitu apa boleh aku meminta foto terbaru dari Tuan Nathan?”
Jerry menatap ke arah Renata sedikit ragu.