Oleh: Nevera
Â
Seorang lelaki dengan kemeja biru dan juga kacamata hitam yang bertengger diwajahnya berjalan memasuki gedung tempat dimana Meet And Greet nya dilaksanakan.
Lelaki itu ditemani oleh manajer sekaligus asistennya dan juga dua orang bodyguard yang berjalan dibelakang mereka. Lelaki yang merupakan seorang musisi yang sedang naik daun di Asia khususnya Indonesia itu sedari tadi tersenyum ramah ketika berpas-pasan dengan beberapa staff ataupun para penggemarnya yang tanpa sengaja berjumpa dengannya di area gedung. Beberapa penggemarnya itu bahkan meneriaki namanya dengan berbagai macam teriakan, dan semuanya tidak membuat lelaki itu risih, justru ia merasa senang karena banyak yang menyukainya, bukan hanya menyukainya saja namun juga mendukungnya.
Lelaki itu berjalan dengan kharismanya, wajah tampan dan senyum menawannya itu tidak pernah lepas sedikitpun melekat pada dirinya, ia memasuki salah satu ruangan yang ada digedung itu. Ratusan orang sudah duduk rapi didalam ruangan yang cukup lebar itu bersorak senang ketika melihat sang idola. Meet And Greet ini memang diadakan secara terbatas, sehingga tidak terlalu banyak yang hadir. Bahkan tiket yang dijual sebelumnya juga terbatas, sehingga banyak sekali fans yang tidak kebagian tiket terpaksa harus menunggu untuk melihat sang idola di luar. Dan hal itu tentu saja bukan masalah, mereka tulus melakukan demi idola tercinta mereka.
Lelaki itu mendudukkan dirinya disalah satu kursi bagian depan yang dikhususkan untuknya. Ia membuka kacamata hitam yang dikenakannya, lalu tersenyum.
Seorang staff memberikan mic padanya, dan diterima lelaki itu dengan senang hati. Kemudian ia berdiri dan menyapa para penggemarnya.
Para penggemarnya begitu antusias menjawab sapaan sang idola. Bahkan suasana yang tadinya tenang mendadak menjadi ramai.
Beberapa jam berlalu, acara Meet and Greet kali ini benar-benar memuaskan bagi sang idola ataupun bagi penggemar. Semuanya berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun. Setelah tiga jam berlalu dengan diisi oleh berbagai macam kegiatan seperti nyanyi bersama, games, tanya jawab sampai foto bersama akhirnya acara meet and greet pun berakhir.
“Lia, sepertinya aku harus menyapa para penggemarku yang ada di luar, mereka sudah jauh-jauh dan rela terkena panas demi bisa bertemu atau sekedar melihatku,” Ujar lelaki yang merupakan bintang utama dari acara meet and greet itu.
Lia sang manajer sekaligus asistennya itu menatap sang majikan, “Baiklah, aku akan menemanimu.”
Setelahnya, kedua orang itu keluar gedung, sang artis langsung menyapa para penggemar dan berfoto bersama.
“Terimakasih Orion Key, kau sangat tampan dan juga baik, kami mencintaimu,” Teriak salah satu penggemar setelah sang idola memberi kesempatan kepada mereka untuk menyapa dan berfoto bersama.
Lelaki yang disapa Orion Key itu akhirnya kembali menemui asistennya yang masih menunggunya.
“Lia, kemana jadwalku selanjutnya?” Tanya lelaki yang tak lain merupakan seorang musisi yang menggelar Meet And Greet tersebut kepada asistennya.
Manajer yang merangkap sebagai asisten sang musisi yang bernama Lia itu mengecek jadwal sang Boss yang ada di ponsel gadis itu.
“Jadwalmu hari ini tidak ada lagi Rion. Tapi besok kau ada pertemuan dengan salah satu perusahaan pemilik produk makanan yang akan menggaetmu sebagai bintang iklannya.”
Lelaki yang dipanggil Rion itu menganggukkan kepalanya. “Ahh leganya, akhirnya aku hari ini bisa istirahat cukup lama.” Ujarnya.
“Ya, kau benar. Lebih baik sekarang kita langsung pulang saja. Agar esok hari kau terlihat lebih fresh.” Manajer sekaligus asisten Musisi bernama Rion atau lebih tepatnya Orion Key itu segera merapikan barang-barang milik Bossnya kedalam tas yang ia bawa.
“Itu pasti. Oh ya, kau kembalilah ke rumahmu terlebih dahulu. Supirku yang akan mengantarmu.” Ujar sang musisi sambil meninggalkan sang asisten. Sang manejer sekaligus ssisten tadi hanya berdehem saja, ia tidak akan menanyakan Bossnya nanti akan pulang dengan siapa, karena pasti lelaki itu akan dengan mudah meminta jemput siapapun yang ia mau.
Tapi baru beberapa langkah, musisi itu berbalik menatap Lia yang juga menatapnya bingung.
“Ada apa?”
“Jangan lupa besok kau harus bersiap jam 7 pagi. Aku tidak mau menunggumu, lagi pula sebenarnya yang Boss itu kan aku. Kenapa jadi kau yang sering telat dan aku harus menunggumu.” Peringat lelaki itu pada sang manajer sekaligus sang asisten itu.
Wanita bernama Lia itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. “Baiklah, besok aku akan tepat waktu. Jangan marah seperti itu Boss.”
Rion mendengus pelan, “Awas saja. Gajimu akan kupotong jika kau telat.” Ujarnya lalu meninggalkan Lia sang asisten, sekaligus sahabatnya sedari SMA.
“Untung kau tampan. Astaga, sudahlah.” Gumam Lia, kemudian berlalu meninggalkan ruangan Meet And Greet.
***
Seorang gadis dengan seragam SMA yang masih melekat di badannya berjalan pelan di trotoar jalan. Gadis itu tadi melarikan diri dari amukan kakak tirinya yang terus saja menyiksanya dan memaksanya melakukan hal-hal tidak wajar.
Gadis itu menundukkan kepalanya, sebenarnya ia ingin menangis. Namun rasanya tidak mungkin mengingat jalanan sedang dalam keadaan ramai. Sehingga ia kemudian memilih untuk mengipas-ngipas matanya dengan tangan agar airmatanya tidak jatuh. Karena terlalu fokus dengan apa yang ia lakukan, gadis SMA itu tidak sadar jika ada seseorang dengan masker dan kacamata hitam yang berlari dibelakangnya.
Bruk
Gadis tadi jatuh tersungkur disemen trotoar karena tanpa sengaja tertabrak oleh tubuh seseorang bermasker dan berkacamata hitam itu.
“Astaga, maafkan aku.” Ujar orang itu, lalu membantu gadis SMA tadi untuk berdiri.
“Apa kau tidak apa-apa Nona?” Tanya Orang itu sambil menatap gadis mungil dihadapannya.
Gadis itu menganggukkan kepalanya, lalu akan kembali berjalan.
“Awwss.” Ringis Gadis SMA tadi ketika menggerakkan lututnya untuk berjalan.
Orang bermasker yang melihat itu menjadi panik, “Astaga, kau terluka Nona. Jika begitu tunggulah disini sebentar.”
Gadis SMA tadi hanya menurut saja. Lalu, tidak lama kemudian orang bermasker tadi kembali sambil membawa kotak P3K ditangannya.
Orang itu mengobati luka sang gadis SMA dengan hati-hati. Gadis SMA tadi menggigit bibir bawahnya menahan sakit pada lututnya.
Beberapa saat kemudian…
“Selesai.” Ucap orang bermasker itu kemudian sambil tersenyum puas melihat hasil kerjanya.
Gadis tadi tersadar dari diamnya. Lalu ia menatap lututnya yang dibalut dengan plaster luka, “Terimakasih.” Ucap gadis itu tersenyum tulus.
Orang yang menggunakan masker itu tersenyum dibalik maskernya. “Tidak masalah Nona. Aku justru seharusnya yang meminta maaf karena telah menabrakmu tadi.” Ujar Orang itu.
“Tidak apa-apa. Aku juga salah karena terlalu sibuk tanpa menyadari ada orang yang juga ingin melintasi trotoar ini.” Balas Gadis itu sambil tersenyum tulus.
Kemudian mereka berdua sama-sama diam. Mereka terhanyut dengan pikiran masing-masing.
Tin Tin
Perhatian kedua orang itu teralihkan ketika sebuah mobil berhenti tepat didepan mereka.
“Kak Vandi, ayo masuk. Kita sudah ditunggu yang lain dirumah Papi.” Ujar seorang wanita dari balik kaca mobil yang terbuka.
“Ah iya, sebentar dek.” Balas lelaki itu.
Kemudian orang bermasker yang tak lain adalah Keyvandi Orion Eduardo, atau Orion Key itu langsung berpamitan kepada gadis SMA tadi. Gadis itu tersenyum, dan kembali mengucapkan terimakasih. Setelahnya Keyvandi langsung membuka pintu mobil adiknya masuk kedalam untuk duduk dikursi bagian belakang. Lelaki itu bernapas lega, dan membuka masker serta kacamata hitamnya.
“Siapa gadis SMA tadi kak?” Tanya sang adik penasaran.
Sang kakak menepuk keningnya pelan. “Astaga, Kakak lupa menanyakan namanya.”
“Tunggu saja, dipertemuan selanjutnya aku akan tau namanya.” Gumam Keyvandi pelan.