Oleh: Lizbeth Lee
“Felisha, Clay! Selamat yah. Kami tunggu undangan pernikahan kalian,” ucap salah seorang sahabat kantor mereka.
“Eh, Makasi yah. Sana makan dulu, acaranya buat anak-anak muda sampai pagi, santai aja.” Clay terlihat sangat bahagia begitu juga dengan Felisha.
Semakin malam acara mereka semakin ramai dihadiri oleh teman-temannya. Bukan hanya teman-teman Clay, tetapi juga ada juga banyak temannya Kevin yang saat ini sedang meneguk minuman alkohol termahal.
“Clay! Selamat atas pertunangan kamu, adikku! Sini dong, kita minum bareng,” panggil Kevin sambil tersenyum miring.
“Kev! Aku nggak bisa minum banyak, nanti nggak ada yang ngantarin Felisha pulang,” kekeh Clay lalu mengambil satu sloki yang sudah dituang penuh minuman berwarna coklat oleh kakaknya.
“Santai aja. Ada, banyak orang di sini yang bisa ngantar tunangan kamu pulang, ada aku juga kan. Masa, kamu nggak percaya sama aku, kakak kandungmu sendiri. Ayolah, dua bulan lagi, kamu bakal ngelangkahi aku nih. Jadi malam ini, kamu harus temani aku minum sampai pagi,” pinta Kevin sambil merangkul adiknya.Clay pun terbahak dan langsung dengan riang meneguk beberapa sloki minuman keras, lagi dan lagi. Hingga tepat pukul satu malam, dia sudah tidak sanggup berdiri lagi. Clay sudah mabuk berat, Kevin menyeringai saat melihat adiknya tidak sadarkan diri. Dia juga melihat Felisha yang masih asik berjoget di depan bersama teman-temannya.
Unduh aplikasi untuk lanjut membaca
