Deskripsi

Matanya terpejam, napasnya pun memburu. Ada rasa takut lamat-lamat dalam batinnya. Tiba-tiba, ujung hidungnya terasa disentil dengan keras.
“Kalau, kau memejamkan mata, aku malah tertawa, ayo, melek.”
Suara bisikan itu membuat Laras segera membuka matanya.
Pemandangan yang sangat memacu andrenalin.
Dada bidang nan mulus itu membuat Laras semakin terkesiap. Tak lama tangan sang pemilik dada kekar itu, memeluknya, bibirnya menjadi sasaran empuk. Lumatan kecil yang membuatnya nagih. Tak sengaja bibirnya pun ikut mengimbangi gerakan memutar dan menghisap itu.
Ah … begini ternyata rasanya. Manis, enak dan ah ….

Ulasan (0)

Ulasan

There are no reviews yet

Add a review
Sahabat, Tapi Jatuh Cinta Sahabat, Tapi Jatuh Cinta
Rating*
0/5
* Rating is required
Your review
* Review is required
Name
* Name is required
Scroll To Top
Close
Close
Close

My Cart

Shopping cart is empty!

Continue Shopping